Darjo GAPTEK adalah Blogger yang menyediakan berbagai keperluan untuk dunia IT seperti Tutorial Photoshop, 3D Max, Adobe Ilustrator, Dan Berbagai Sofware yang siap utuk anda download secara mudah

Sampah


1. Pengertian Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses pengolahan. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Adapun pengertian lain mengenai sampah adalah salah satu masalah penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari komposisi sisa makanan, daun-daun, plastik, kain bekas, karet, tanah dan lain-lain. Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja akan menimbulkan bau dan mengeluarkan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan menimbulkan pengotoran udara, apalagi bila yang terbakar itu bahan-bahan sintesis seperti karet dan benda sintesis lainnya, yang jenisnya telah banyak muncul akibat perkembangan peradaban.
Selain itu tradisi membuang sampah di sungai dapat mengakibatkan pendangkalan yang demikian cepat, banjir, juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan sampah tersebut. Jadi pada kenyatannya sampah telah mencemari tanah, badan-badan air dan udara dalam kota.
Sampah industri yang kebanyakan mengandung zat-zat beracun akan lebih mengganggu kesehatan masyarakat bila dibuang sembarangan. Jadi harus dibuang di secara  khusus dengan tempat yang khusus pula. Sampah rumah tangga pembuangan seyogyanya dilakukan secara tertib dengan menyediakan tempat sampah. Selain itu untuk sampah organik bisa terlebih dahulu dicincang, disimpan dalam tanah kemudian dipergunakan untuk pupuk tanaman halaman. Sedangkan sampah lain seperti, kertas, plastik, kaleng. dll, sebaiknya tidak dibakar, disimpan dalam bak sampah secara padat dan rapi agar memudahkan petugas mengumpulkan sampah dan mengambilnya. Di tempat umum pun harus dibiasakan tertib membuang sampah termasuk puntung rokok. Kota bersih dan sehat tergantung dari ketertiban/sikap warganya.
2. Penyebab Pencemaran Sampah
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah.  Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan.
Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif sampah terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan  berkesinambungan yang meliputi pengurangan sampah dan penanganan sampah.
Berdasarkan sifat fisik dan kimianya sampah dapat digolongkan menjadi: 1) sampah ada yang mudah membusuk terdiri atas sampah organik seperti Sampah sisa sayuran, Sampah sisa daging, Sampah daun dan Sampah lain-lain; 2) sampah yang tidak mudah membusuk seperti Sampah plastik, Sampah kertas, Sampah karet, Sampah logam, Sampah sisa bahan bangunan dan Sampah lain-lain; 3) sampah yang berupa debu/abu; dan 4) sampah yang berbahaya (B3) bagi kesehatan, seperti sampah berasal dari Sampah industri dan Sampah rumah sakit yang mengandung zat-zat kimia dan agen penyakit yang berbahaya.
Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumberdaya. Dari sudut pandang kesehatan lingkungan,  pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut  tidak menjadi media berkembang biaknya  bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya  suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya ( Aswar, 1986).
Sementara itu, rendahnya pengetahuan, kesadaran, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi suatu permasalahan yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan lingkungan bersih dan sehat.
Pengelolaan sampah perkotaan juga memiliki faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam upaya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Menurut hasil penelitian Nitikesari (2005) faktor-faktor tersebut di antaranya adalah tingkat pendidikan, penempatan tempat sampah di dalam rumah, keberadaan pemulung, adanya aksi kebersihan, adanya peraturan tentang persampahan dan penegakan hukumnya. Tingkat partisipasi masyarakat perkotaan dalam menangani sampah secara mandiri masih dalam katagori sedang sampai rendah, masyarakat masih enggan melakukan pemilahan sampah. Sampah semakin hari semakin sulit dikelola, sehingga disamping kesadaran dan partisipasi masyarakat, pengembangan teknologi dan model pengelolaan sampah merupakan usaha alternatif untuk memelihara lingkungan yang sehat dan bersih serta dapat memberikan manfaat lain.
3. Dampak dari Pencemaran Sampah
Di alam semua zat organik dapat di daur ulang, dimana beberapa spesies tertentu mengkonsumsi sampah yang dihasilkan oleh organisme lain. Contohnya Hyena memakan bangkai binatang, jamur menguraikan dedaunan, dan lain-lain. Sebaliknya proses di industri sangat tidak efektif. Orang membuat produk yang secara tidak langsung dapat menghasilkan sejumlah sampah pada setiap tahapan proses di samping produk itu sendiri. Beberapa contoh mengenai produk atau proses sampah yang dihasilkan ;
  • Membuat besi dari biji besi menghasilkan kerak besi sebagai sampah produksi.
  • Kaca dipotong untuk jendela dengan ukuran tertentu menghasilkan sampah potongan kaca.
  • Membuat bingkai jendela dari pelat almunium menghasilkan sampah potongan almunium.
  • Kertas cetak dipotong sesuai ukuran tertentu menghasilkan sampah kertas.
  • Produk pabrik telah melalui beberapa tahap produksi, dari proses awal hingga pengerjaan akhir, meliputi kontrol mutu dan pengemasan, yang selanjutnya diangkat untuk diperdagangkan, dan terakhir sampah ke konsumen. Pada setiap tahap yang dilalui oleh produk ini bisa timbul sampah. Proses industri ini juga memberikan dampak lain terhadap lingkungan, baik itu mengenai energi, air maupun udara.
Oleh karena alasan ekonomi dan ekologi, industri harus terus menerus mencari jalan untuk meningkatkan efesiensi dan mengurangi sampah yang dihasilkan di pabriknya. Jika mungkin, sampah produksi didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali dalam proses produksi misalnya plastic dan kertas bisa di jadikan tas,dl

Jenis-jenis Sampah

a.    Berdasarkan sumbernya

  • Sampah alam
  • Sampah manusia
  • Sampah konsumsi
b. Berdasarkan sifatnya
  • Sampah organik – dapat diurai (degradable), contohnya seperti gambar dibawah ini:

  • Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)

c.    Berdasarkan bentuknya

·      Sampah padat

·      Sampah cair

5. Mengurangi Pencemaran Sampah

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara berkembang , berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah , tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

0 Response to "Sampah"

Post a Comment

Tolong setelah membaca harap berkomentar atau membagikan link web site ini.